voyage!

one life trip

collapse.


Blue Sky Collapse
Music and Lyrics by Adhitia Sofyan

As I walk to the end of the line
I wonder if I should look back
To all of the things that were said and done
I think we should talk it over

Then I noticed the sign on your back
It boldly says try to walk away
I go on pretending I’ll be ok
This morning it hits me hard that

Still everyday I think about you
I know for a fact that’s not your problem
But if you change your mind you’ll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse

As I stare at the wall in this room
The cracks they resemble your shadow
When everyday I see time goes by
In my head everything stood still

I’m waiting for things to unfreeze
Till you release me from the ice block
It’s been floating for ages washed up by the sea
And it’s drowning, thought you should know that

You see people are trying
To find their way back home
So I’ll find my way to you..


You and I


"When I believe that you would never let me down
 And I know that you’ve tried the best you can
 Well everything’s will be allright when you’re with me now
You’re the best that I’ve ever had
 Life’s gone and it seen up and down
 We cried, we laugh, we love, we work it out
 Well everything’s will be alright when we’re together
 You said our love will last forever
 You and I
 We’re stars in the sky
 You and I
 We’re in love..
 We’ll fly so high,
 we try to make a better living
 You and I
 We’re in love..."

hope to have feeling like this someday...

one life journey, SSEAYP

teman, orang-orang, tetangga, saudara : ikut program apa sih neng?
me : (aku, gw, saya) ikut SSEAYP (om,tante,mas,mbak,coy,bro, op! lebay)
ttots : ooo program apa tuh?
me : itu loh pertukaran pemuda antar negara, bla...bla...blaa.... (udah panjang dan lengkap)
ttots : ooo ke Jepang ya? enak bangett...
me : iyaaa.... (biar cepet, padahal gak Jepang doang)

Itulah sepenggalan dialog saya dengan teman-teman dan orang-orang sekitar saya yang kebetulan tahu kalau saya akan pergi selama kurang lebih 52 hari untuk mengikuti program ini dan mengharuskan saya cuti semester pertama di sebuah Universitas Negeri yang memiliki peraturan gak boleh cuti sebelum setahun masa kuliah, yang artinya baru semester ketiga. Okey, leave it intinya adalah saya bisa berangkat dan tetap tercatat sebagai mahasiswi di Universitas itu sampai detik ini walaupun harus mundur setengah tahun lebih lama dari yang normal (dan setaun lebih lama dari yang percepatan). Whatever, as i said before my dad always tell me apa yang didapatkan diprogram ini lebih dari setaun yang kamu dapatkan di bangku kuliah. Done. Thanks anyway dad.
Dan tentang program ini, awalnya sulit mengerti apalagi menjelaskan program ini tentang apa, yang saya tahu mereka jalan-jalan di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan tinggal di rumah-rumah lokal ditiap negara, karena awal mulanya saya mengenal adalah keterlibatan papah saya sebagai orang tua angkat yang selanjutya disebut Host Parent. Hampir setiap tahun rumah saya kedapatan saudara angkat baru dari berbagai negara. Saya selalu berpikir, wah enak banget jadi mereka and i always want to be like them.
Fast forward, saya mengikuti program ini pada tahun 2009 sebagai angkatan 36th. Dan wow this program is more complicated than i ever imagine before. 

SSEAYP, Ship for South East Asia Youth Program.
Pesertanya berjumlah lebih dari 350 orang, perwakilan dari masing-masing negara ASEAN dan Jepang, setiap negara mengirimkan 28 orang menjadi satu kontingen. Dan kalian akan tinggal bersama mereka di sebuah Kapal Pesiar Jepang selama 52 Hari. Uh, how cool it sounds? more than you can hear.

Indonesian Contingent of SSEAYP 36th 2009
Sebuah program pertukaran pemuda yang dibiayai pemerintah Jepang dan bekerja sama dengan pemerintah negara ASEAN, bertujuan membangun mutual understanding, toleransi, friendship atas nama cinta damai, dan mengenalkan kebudayaan dan keunikan negara masing-masing. Officialy program ini mungkin layaknya program pertukaran lainnya, discussion, culture night, solidarity group, institutional visit, homestay dan lainnya. But specially, semua aktivitas program ini dilaksanakan di dalam sebuah kapal pesiar dengan fasilitas yang mewah, no i'm not telling you about the facility we got (but believe me its awesome! ups..sorry), oke i'm telling you a bit, kita melihat sunset, sunrise dan stargazing yang ga akan didapat di daratan manapun, (agak sombong yah? sorry..haha i just don't know how to say it politely)  it's  about cruisin! enough, now i'm gonna tell you what we did on the ship, and of course the program.
 
Our Ship, M.S. Fujimaru
SSEAYP adalah sebuah program yang bertujuan membangun mutual understanding, yes its very true. Program ini memaksa 350 orang asing yang ditakdirkan bertemu dalam kapal untuk memahami satu sama lain, tentang semua kebaikan maupun kekurangan, secara individual atau atas nama negara. Maka tidak heran setiap masing-masing kontingen diberikan pelatihan ekstra sebelum mereka berangkat, karena mereka membawa misi dan nama baik negara masing-masing untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Yang selalu diingatkan senior-senior kami adalah kita sebagai individu harus bersikap yang sesuai dengan norma-norma dan etika yang berlaku karena semua orang akan menilai kita sebagai Indonesian, bukan intan semata. Program ini mengajarkan bagaimana kita harus hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda kebangsaan, agama, kebiasaan, cara hidup dan bahasa. Bagaimana kita harus berbagi kamar dengan orang lain, mengetahui kebiasaan-kebiasaan mereka di pagi hari sampai malam hari. Mengetahui makanan kesukaan mereka, sampai rahasia pribadi mereka... (uh i'm getting mellow here, reminiscing my Japan and Singaporean cabinmates)

My Cabinmates
We're waiting sunset on the deck
Halloween Party on the Ship

Banyak-banyak hal yang perlu dijelaskan dan diceritakan dalam program ini, tetapi mungkin bagi sebagian orang yang mendengarkan itu adalah kebosanan, wajar, karena saya pernah dalam posisi keduanya, yang mendengarkan (dan gak tau apa-apa tentang program ini) dan yang menceritakan (setelah mengikuti program ini). Jadi mungkin cerita singkat saya cukup sampai disitu. Tapi dibalik dari itu semua, dari aktivitas-aktivitas yang ada, hal-hal baru yang didapat, 52 hari yang terasa amat sangat singkat untuk mengenal 350 orang, SSEAYP is a friendship, family, love, that will never end. Everything happened in here, laugh, cry, happy, sad, sick (seasick actually), fun, but one thing you never felt bored, ever. Bahasa gak akan pernah jadi masalah, we are there because of our faith (as one of my senior said it), satu cerita dari teman kontingen saya yang sekamar dengan participant dari Myanmar dimana selama 50 hari mereka berada satu kamar tapi gak pernah ngobrol, karena keterbatasan  bahasa dari anak tersebut, tapi hari terakhir dia hanya memeluk lalu berbicara satu kalimat "you're my best sister", and they're cried together. On the last day, me? don't ask, we all 3, did that crying frenzy in front of the elevator, and we just can't stop! cry, laugh, cry, laugh, and cry again, rasanya air mata yang keluar tidak cukup banyak untuk mengekspresikan perasaan kita saat itu. 

My Discussion Group, Food and Nutrition Education
My Solidarity Group
Participating Youth for SSEAYP 36th 2009

Over all, SSEAYP tidak hanya diskusi yang menuntut kita sebagai pemuda untuk memberikan kontribusi nyata kepada lingkungan tetapi juga tentang friendship yang gak akan kita dapatkan dimana pun, melewati batas-batas cara hidup sebelumnya, to know each other, open your mind, open your heart, giving your hand, giving your smile to everyone, giving your warm hug to everyone. Its also about stargazing, sunset, sunrise, morning call, morning exercise, flag hoisting, breakfast, lunch, everything we did in dining hall, dinner,culture night, party, grandbath, supper, noodle party, until the farewell party...............( i still remember when Brunei Youth Leader, iqbal gave the last speech in dining hall, suara yang menahan tangis- tapi tidak berhasil). Its about the times, 52 days terasa sangat amat singkat. And then become the memories, memories never end, SSEAYP one of the best journey in my life. ever.

Bintan, a hidden prestigious island from Kepulauan Riau

Now i wanna tell you about my family trip about two years ago (2008). My dad, is not a good planner actually tapi Ia selalu bisa membuat segalanya sesuai tanpa direncanakan, yah istilah kasarnya dadakan person. Dan saya sadar sifat itu menurun kepada saya, as my close friend said it. Perjalanan kami kali ini juga hanya direncanakan kira-kira seminggu sebelum berangkat, yang mungkin bagi beberapa orang sulit karena kakak-kakakku semua bekerja dan mereka harus menyesuaikannya. Tapi ayahku tidak pernah melihat itu sebagai sebuah halangan untuk kami dapat berkumpul dan liburan bersama.

my big big Family

White Sandy and Lazy Beach

Bintan. I've never heard it before my dad planning our holiday to there. Bagi sebagian orang Indonesia mungkin pulau ini tidak sefamiliar Bali, atau Gili-Gili yang ada di Lombok. Dan ternyata setelah proses mendengar dan melihat, pulau ini sudah sangat terkenal di kalangan turis mancanegara khususnya Singapura, Australia dan negara Asia lainnya. Bagi orang Indonesia pulau ini telah menjadi weekend gateway bagi para pecinta Golf, Bintan menyediakan Golf resort kelas dunia. Dan tentunya pulau ini menjadi sangat prestisius karena tidak sembarang orang dapat menikmati keindahan private beach dan white sand nya, akses satu-satunya untuk menikmati itu semua adalah dengan menginap di Bintan Resort. Which is quiet expensive karena harga-harga yang digunakan didalam resort ini menggunakan Singapore Dollar, dikarenakan resort ini dibangun oleh pengusaha Singapura. Sangat disayangkan, mengingat pulau ini adalah milik Indonesia.

kayak on our private beach
Bintan Island, Kep. Riau
breathtaking pool view

Yah terlepas dari itu Pulau ini memang patut diacungi jempol, pantai yang indah, pasir putih, laut yang bening, dan tentunya semua itu bisa kita nikmati layaknya pantai ini milik sendiri karena hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk kesini, gak bakal ada tuh penjaja kaki lima atau yang menawarkan pijat kayak di kuta atau pantai umum lainnya, this is our private beach!. Kebanyakan turis adalah anak-anak muda Australia, yah mungkin bagi mereka pulau ini cukup murah kalau dibandingkan dengan maldives atau ibiza (yaiyalaaah!). 
Waktu hujan turun dan turis lain langsung menyingkir, tapi tidak dengan kita. Ayah saya memilih untuk kayaking dan kami menikmati pantai dan laut yang terkena rintikan hujan, percaya pada saya this is awesome dan eksotis! Mandi di pantai yang sepi dengan rintikan hujan bersama keluarga, hmm.....
saking beningnya pantai ini kita seringkali berenang sama plankton ubur-ubur, yang kalau kata papah saya plankton ubur-ubur adalah biota laut yang menandakan kalau laut sekitarnya masih bersih belum tercemar. kita juga harus hati-hati dengan plankton ubur-ubur ini karena bisa menyebabkan gatal kalau kena, makanya disekitar pantai terdapat tulisan "beware of jelly fish", tapi menurut papah saya cukup digosok pakai pasir pantai kalau kena (gak tau bener atau engga, but i think its really works)

plankton plankton jelly fish in the sea
lazy sunbathing
enjoy the wind air
So, this is a perfect place for you to find some inspiration without any disturbance from other people. Semuanya tersedia lengkap di resort ini, ga perlu jauh-jauh ke belahan dunia lain untuk menikmati pantai serasa milik sendiri, dari sunbathing, kayaking, snorkeling, surfing dan lain-lain. hmmmm this is the perfect hidden place to enjoy!

Malioboro, heart of the city.

ah sebenarnya saya bingung ingin mulai dari mana, tapi karena yang freshly in mind adalah perjalanan jogja saya kemarin ya jadinya pengen cerita terus (apasih?) haha.

hop on, Malioboro to beringharjo! shop shop shop!

Tempat penginapan yang sangat strategis merupakan suatu keuntungan. jadi tanpa buang waktu, saya dan mamah hanya check in dan meletakkan barang-barang kami di kamar hotel lalu melompat ke Malioboro. Pasar yang  berada di sepanjang jalan Malioboro ini menyediakan barang-barang unik dengan harga yang terjangkau namun kualitas yang yah, sesuai dengan harga. Tapi kalian bisa menemukan tas-tas kulit yang apabila dimall di banderol Jutaan, disini hanya seratus ribuan, atau accesories unik yg biasa puluhan sampai ratusan ribu bisa kalian dapatkan dibawah 10 ribu perpiece. Dan tentunya kita harus mengeluarkan jurus tega untuk menawar disini, untungnya teman saya cukup tega dalam menawar (saya pun sambil belajar tega).

Walk mom, walk!

Malioboro
Dari Malioboro bisa langsung ke beringharjo yang berada di ujung jalan ini, cukup melelahkan juga jalan sepanjang itu, yang ramai dengan orang dan barang dan kalian akan merasakan de ja vu karena barang-barangnya hampir sama semua, batik, kulit, accesories. haha. sore itu saya memutuskan naik becak karena mengirit tenaga dan juga waktu karena pasar beringharjo tutup sekitar jam 5 sore, berbeda dgn Malioboro yang sepertinya suka-suka si penjual mau tutup jam berapa. Banyak becak yg ditawarkan seharga 5000, tetapi menurut sumber yang saya baca jangan tertarik dgn ajakan tukang becak kalau memang tidak ingin, karena kalian akan dibawa ke tempat yang mereka akan dapat persenan atau kalau tidak mereka akan menaikkan tarif ditengah jalan, jadi menurut saya kita harus tegas meminta arah tujuan dan hati-hati. Beringharjo adalah pusat batik dan barang-barang di jogja, menurut teman saya harga dan kualitas lebih bagus dipasar ini daripada Malioboro. Dan nilai plusnya sekitar pasar banyak jajanan lokal, saya menemukan makanan favorit saya yaitu getuk! yang sudah sangat jarang saya ditemukan di Jakarta. Dan mamah juga menemukan sate kikil kesukaannya, yg ternyata emang enak banget! penjual sate itu hanya ada dipojokan, untung mamah inget tempatnya. Getuk original yang enak banget itu cuma 500 perpiece dan itu gede banget, dan sate kikil 14000 untuk 10 tusuk (aw i'm drooling now, ngileeeer)
Sate kikil, pasar beringharjo, Jogjakarta

Getuk singkong, yummy!
oh well, membayangkan sate kikil yang meleleh di lidah dan getuk yang rasa manisnya pas saya mendadak sangat lapar, haha. see ya guys! i'll gotta find some food now.....nyam.

hola!

Okey this is my first post in my second blog, yang mana blog pertama saya hanya bertahan dengan satu-satunya post dan setelah itu tidak ada lagi, ha ha. bisa dicek di http://innudel.blogspot.com/. Lalu saya berpikir untuk mencoba sekali lagi, tentunya untuk mengisi waktu luang saya yang sangat banyak ini. menambah aktivitas utama saya, yang tadinya hanya tidur dan makan menjadi tidur, makan dan membuat blog. he he. Yah doakan niat baik saya ini tidak hanya hangat-hangat tai ayam, yang hanya bertahan satu postingan saja. 

Saya terinpirasi membuat blog ini karena banyaknya foto-foto perjalanan saya, akibat dari kecintaan saya dengan traveling, jalan-jalan, ngebolang dan apapun namanya. mulai dari kota sendiri, tempat-tempat aneh, tempat-tempat umum, selama saya mendapatkan pengalaman yang baru bagi saya itu semua menyenangkan.
Momiji Tree, Wakayama, Japan.


Karang bolong, Anyer, Banten.

Mount Titlis, Swiss.


kecintaan saya akan traveling disebabkan karena mempunyai ayah dan ibu yang suka banget jalan-jalan. Walaupun tujuan mereka berbeda, sang ayah mempunyai prinsip hampir sama dengan saya yaitu melihat tempat baru akan mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan didapatkan dari bangku sekolah dimana pun, dengan orang-orangnya, tempatnya, cara hidup, lingkungan, dan sebagainya, sementara bagi sang ibu tercinta tempat baru pasti ada tas baru, baju baru, atau bahkan lemari dan sofa baru, menurutnya uang yang dia keluarkan tidak akan sia-sia karena kesempatan untuk mendapatkan barang-barang tersebut belum tentu ada lagi di lain waktu. Dan saya adalah campuran keduanya, bisa jadi seorang traveller ataupun shopper (please, i am a girl. shopping? drugs!) pada saat yang sama, smart shopper of course.
Jadi kalian para pembaca sepertinya akan menemukan cerita-cerita perjalanan saya, dengan keluarga maupun teman-teman. yah agak narsis sedikit mungkin, harap dimaklumi. dan semoga dinikmati oleh kalian para pembaca (kalo ada) ha ha. enjoy my travel blog guys!